Jumat, 08 Juni 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

SEKOLAH : 
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS : X
SEMESTER : 1

A. STANDAR KOMPETENSI :
Berbicara ; 2.Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita.
B. KOMPETENSI DASAR :
2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain di da¬lam forum resmi dengan intonasi yang tepat.
C. MATERI PEMBELAJARAN :
Contoh kalimat untuk memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi
• penggunaan sapaan
• penggunaan diksi
• penggunaan struktur kalimat
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
1 Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara) dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton • Bersahabat/ komunikatif
• Tanggung jawab • Kepemimpinan
2 Menggunakan diksi (pilihan kata)  yang tepat
3 Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman
4 Memperbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai


No.Indikator Pencapaian KompetensiNilai Budaya Dan Karakter BangsaKewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
1Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara) dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton• Tanggung jawab• Bersahabat/ komunikatif
2Menggunakan diksi (pilihan kata)  yang tepat
 • Kepemimpinan
3Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman• Tanggung jawab
4Memperbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai• Bersahabat/ komunikatif
batas


E. TUJUAN PEMBELAJARAN* :
Siswa dapat:
• Mengucapkan kalimat perkenalan (misalnya, sebagai moderator atau pembawa acara resmi atau tidak resmi) dengan lancar dan intonasi yang tidak monoton
• Menggunakan diksi (pilihan kata)  yang tepat dan sesuai dengan kondisi.
• Menanggapi kekurangan yang terdapat pada pengucapan kalimat perkenalan oleh teman
• Memerbaiki pengucapan kalimat yang kurang sesuai
F. METODE PEMBELAJARAN :
  •  Penugasan
  •  Diskusi
  •  Tanya Jawab
  •  Unjuk kerja
  •  Ceramah
  •  Demonstrasi
G. StrategiPembelajaran


Tatap MukaTerstrukturMandiri
• Mengucapkan kalimat perkenalan dengan lancarperkenalan dengan lancarintonasi yang tidak monoton
• misalnya, sebagai moderator atau pembawa acararesmi atau tidak resmi
 • Siswa dapat Memperkenalkan diri dan orang lain di da¬lam forumresmi dengan intonasi yang tepat.




H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :


No.Kegiatan BelajarNilai Budaya Dan Karakter Bangsa`


1. Kegiatan Awal :
- Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran hari ini. Bersahabat/ komunikatif
  • Menanggapi kekurangan pada pengucapan kalimat perkenalan yang dilakukan oleh teman
Bersahabat/ komunikatif


2. Kegiatan Inti :
  •  Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
  •  Mengamati moderator atau pembawa acara dalam diskusi atau suatu kegiatan langsung atau tak langsung langsung (dilakukan di rumah, di kelas, atau di luar kelas)
  •  Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
  •  Berperan sebagai moderator atau pembawa acara  untuk memperkenalkan diri sendiri dan pembicara dalam diskusi.

  •  Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
  •  Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
  •  Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 
? Mengamati moderator atau pembawa acara dalam diskusi atau suatu kegiatan langsung atau tak langsung langsung (dilakukan di rumah, di kelas, atau di luar kelas)
Tanggung jawab
3. Kegiatan Akhir :
- Refleksi
- Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
- Penugasan
- Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
- Penugasan
Bersahabat/ komunikatif


I. ALOKASI WAKTU :
4 x 40 menit

J. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN :
• Buku teks yang terkait
• Buku pendamping : (1) LKS : Tim. Bahasa Indonesia SMA X. Sukoharjo: Pustaka Firdaus.
• Buku pendamping: (2) Syamsuddin A.R. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia Kelas X. Surakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2006.
• Media cetak/ elektronik/CD
• Tuturan langsung

K. PENILAIAN :
Jenis Tagihan:
  •  Tugas individu
  •  Ulangan
Bentuk Instrumen:
  •  Uraian bebas
  •  Pilihan ganda
  •  Jawaban singkat

Mengetahui, 2011
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


NIP.   NIP.

Kamis, 07 Juni 2012

KONSEP MOTIVASI




Motivasi adalah satu proses yang meghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan. Intensitas adalah seberapa kerasnya seseorang berusaha, namun intensitas yang tinggi saja tidak akan membawa ke hasil yang diinginkan kecuali disertai dengan upaya/arah. Sedangkan ketekunan adalah ukuran seberapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

    Sumber Motivasi
1. Motivasi instrinsik
Yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Termasuk motivasi intrinsik adalah perasaan nyaman pada ibu nifas ketika dia berada di rumah bersalin.
2. Motivasi ekstrinsik
Yaitu motivasi yang datangnya dari luar individu, misalnya saja dukungan verbal dan non verbal yang diberikan oleh teman dekat atau keakraban sosial.
3. Motivasi terdesak
Yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan munculnya serentak serta menghentak dan cepat sekali (Widayatun, 2008).

    Klasifikasi Motivasi
1. Motivasi Kuat
Motivasi dikatakan kuat apabila dalam diri seseorang dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari memiliki harapan yang positif, mempunyai harapan yang tinggi, dan memiliki keyakinan yang tinggi bahwa lansia akan mudah dalam melakukan aktivitasnya berkaitan dengan persoalan-persoalan yang dihadapi.
2. Motivasi Sedang
Motivasi dilakukan sedang apabila dalam diri manusia memiliki keinginan yang positif, mempunyai harapan yang tinggi, namun memiliki keyakinan yang rendah bahwa dirinya dapat bersosialisasi dan mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
3. Motivasi Lemah
Motivasi dikatakan lemah apabila di dalam diri manusia memiliki harapan dan keyakinan yang rendah, bahwa dirinya dapat berprestasi. Misalnya bagi seseorang dorongan dan keinginan mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru merupakan mutu kehidupannya maupun mengisi waktu luangnya agar lebih produktif dan berguna (Irwanto, 2008).

    Komponen Motivasi
Teori harapan (expectancy) memiliki 3 asumsi pokok, yaitu :
1.Valence
Beberapa jauh yang orang inginkan terhadap hal-hal yang ditawarkan terhadap dirinya. Misalnya dalam suatu organisasi berkaitan dengan penghargaan, waktu kerja dan sebagainya. Valence mengacu pada keinginan atau kemampuan untuk menarik atau menolak dan memiliki sesuatu tertentu pada lingkungan (Asnawi, 2007).
2. Instrumentality
Bagaimana kemungkinan suatu hal yang potensial akan berimplikasi terhadap sesuatu yang bernilai lain, misalnya kinerja yang baik yang berimplikasi pada promosi. Instrumentality (Sarana) didasarkan pada hubungan yang dirasakan atau dua hasil (Asnawi, 2007).
3.Expectancy
Bagaimana kemungkinan seseorang menyakini bahwa apa yang telah diusahakan itu akan membawa kepada kinerja yang baik (Asnawi, 2007).

    Teori motivasi
1.    Teori hedonisme
Hedone dalam bahasa Yunani adalah kesukaan, kekuatan atau kenikmatan, menurut pandangan hedonisme. Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan atau mengandung resiko berat dan lebih suka melakukan suatu yang mendatangkan kesenangan baginya.
2.    Teori naluri
Bahwa pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok yang dalam hal ini disebut juga dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri, dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri, nafsu (naluri) mengembangkan atau mempertahankan jenis.
3. Teori reaksi yang dipelajari
Teori berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin atau pendidik hendaknya mengetahui latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpinnya.
3.    Teori pendorong
Teori ini merupakan panduan antar teori naluri dengan "teori reaksi yang dipelajari", daya dorong adalah semacam naluri tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Oleh karena itu, menurut teori ini bila seseorang memimpin atau mendidik ingin memotivasi anak buahnya, ia harus berdasarkan atas daya pendorong yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan yang dimilikinya.
5. Teori kebutuhan
Teori motivasi sekarang banyak orang adalah teori kebutuhan. Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu menurut teori ini apabila seseorang, ia harus mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang dimotivasinya.

    Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu (Purwanto, 2008).

    Proses
Motivasi itu ada atau terjadi karena adanya kebutuhan seseorang yang harus segera beraktivitas segera. Untuk mencapai tujuan motivasi sebagai motor penggerak maka bahan bakarnya adalah kebutuhan (need) dan proses terjadinya motivasi digambarkan dalam bentuk lingkaran (Rusmi, 2008).

    Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Motivasi
1.Faktor fisik
Motivasi yang ada didalam diri individu yang mendorong untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik seperti kebutuhan jasmani, raga, materi, benda atau berkaitan dengan alam. Faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi lingkungan dan kondisi seseorang, meliputi : kondisi fisik lingkungan, keadaan atau kondisi kesehatan, umur dan sebagainya.
2.Faktor hereditrer (lingkungan dan kematangan atau usia)
Motivasi yang didukung oleh lingkungan berdasarkan kematangan atau usia seseorang.
3.Faktor instrinsik seseorang
Motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri biasanya timbul dari perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan apa yang sudah dilakukan.
4.Fasilitas (sarana dan prasarana)
Motivasi yang timbul karena adanya kenyamanan dan segala yang memudahkan dengan tersedianya sarana-sarana yang dibutuhkan untuk hal yang diinginkan.
5.Situasi dan kondisi
Motivasi yang timbul berdasarkan keadaan yang terjadi sehingga mendorong memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu.
6.Program dan aktifitas
Motivasi yang timbul atas dorongan dalam diri seseorang atau pihak lain yang didasari dengan adanya kegiatan (program) rutin dengan tujuan tertentu.
7.Audio visual (media)
Motivasi yang timbul dengan adanya informasi yang di dapat dari perantara sehingga mendorong atau menggugah hati seseorang untuk melakukan sesuatu.
8.Umur
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang berfikir logis dan bekerja sehingga motivasi seseorang kuat dalam melakukan sesuatu hal (Rusmi, 2008).

    Cara Meningkatkan Motivasi
1.    Memotivasi dengan kekerasan (motivating by force,yaitu cara memotivasi dengan ancaman hukuman atau kekerasan dasar yang dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.
2.    Memotivasi dengan bujukan (motivating by enticement,yaitu cara memotivasi dengan bujukan atau memberi hadiah agar melakukan sesuatu harapan yang memberikan motivasi.
3.    Memotivasi dengan identifikasi (motivating by identification on egoinvoiremen), yaitu cara memotivasi dengan menanamkan kesadaran. (Sunaryo, 2006).

    Pengukuran Motivasi
Kriteria motivasi dikategorikan menjadi :
1.    Motivasi Kuat : 67 – 100%
2.    Motivasi Sedang : 34 – 66%
3.    Motivasi lemah : 0 – 33% (Hidayat, 2009).

SEJARAH PUSAT BAHASA



Pusat Bahasa didirikan pada tahun 1986, yang pada awalnya masih merupakan bagian dari Fakultas Sastra USU, dimaksudkan untuk menyelenggarakan pelatihan bahasa Inggris kepada staf pengajar USU yang akan melanjutkan studi S2 dan S3 di luar negeri. Di akhir tahun 1980an, Pusat Bahasa menempati gedung sendiri di Jl. Abdul Hakim No.1 Kampus USU dan statusnya berubah menjadi lembaga penunjang pendidikan di tingkat Universitas. Setelah berhasil menyelenggarakan proses pelatihan bahasa Inggris untuk staf pengajar USU, Pusat Bahasa membuka program BIPA (Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing), namun dalam beberapa tahun terakhir program BIPA tidak diselenggarakan lagi.
Dikarenakan adanya tuntutan untuk memperluas cakupan tugas, maka lembaga bahasa ini berkembang memberikan layanan kebahasaan lainnya berupa pengujian kebahasaan (TOEFL). Pusat Bahasa USU terus berkembang dengan lingkup kerja yang lebih luas dimana tugasnya tidak semata-mata memberikan pelatihan bahasa Inggris saja namun juga pelatihan bahasa asing lainnya serta layanan kebahasaan seperti terjemahan, interpretasi dan lainnya.
Pada saat ini, peminat yang paling banyak mengikuti program yang ditawarkan Pusat Bahasa USU adalah pelatihan TOEFL Preparation baik kelompok reguler maupun kelompok khusus. Sedangkan kegiatan utama Pusat Bahasa lainnya adalah menyelenggarakan tes TOEFL Prediction.
Setelah dirasakan adanya perkembangan yang signifikan dari Pusat Bahasa dan sejalan dengan kebijakan agar setiap mahasiswa pascasarjana yang akan meja hijau harus memiliki minimal skor TOEFL 450, maka Pusat Bahasa saat ini memiliki dua divisi yaitu divisi sertifikasi dan divisi kursus bahasa.
Sebagai lembaga yang telah dipercaya dan berwawasan kedepan. Pusat Bahasa USU senantiasa berusaha meningkatkan kualitas program dan kinerja profesional agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Oleh karena itu, pada tahun 2010 ini Pusat Bahasa melakukan penyegaran visioner, pembenahan manajerial dan penyusunan personalia serta program-program baru yang lebih spesifik, aktual dan relevan sehingga kelak dapat menjadi salah satu lembaga bahasa terpandang di Sumatera Utara khususnya dan di Indonesia umumnya.
VISI
Dalam usianya yang telah melebihi 20 tahunan, Pusat Bahasa hendaknya semakin berpengalaman dalam hal penyelenggaraan pelatihan bahasa. Pengembangan tidak terbatas pada diversifikasi jenis bahasa yang dikelola, namun juga pada model pelatihan yang disajikan serta metode pengajarannya yang interaktif dan menyenangkan. Hal tersebut dimaksudkan agar Pusat Bahasa dapat memberikan pelayanan profesional yang terbaik khususnya bagi civitas akademika Universitas Sumatera Utara, dan secara umum kepada masyarakat luas. Selaras dengan visi USU “University for Industrry”, maka Pusat Bahasa USU dibawah pengelolaan manajemen yang baru akan mengemban visi:
“Menjadi Pusat Pelayanan Kebahasaan yang Profesional”.
MISI
Untuk mencapai visi tersebut maka Pusat Bahasa Universitas Sumatera Utara akan melaksakan misi sebagai berikut:
1. meningkatkan kemampauan bahasa Inggris dosen, mahasiswa dan civitas akademika USU dengan skor TOEFL yang lebih tinggi sehingga mampu mengikuti program studi lanjutan S2, S3 maupun diskusi atau seminar bertaraf internasional
2. memberikan pelayanan pengabdian kepada masyarakat melalui sosialisasi pentingnya bahasa asing kepada siswa sekolah yang akan melanjutkan studinya di perguran tinggi
3. menyelenggarakan pelatihan kebahasaan yang bermanfaat
4. memberikan pelayanan kebahasaan yang profesional kepada masyarakat
5. memberikan solusi atas masalah kebahasaan kepada masyarakat
6. mempelopori sertifikasi, pelatihan, pengujian dan publiksi kebahasaan bagi civitas akademika USU dan masyarakat luas

TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai oleh Unit Pelayanan Teknis Pusat Bahasa Universitas Sumatera Utara adalah:
1. untuk membantu civitas akademika USU meningkatkan kompetensi bahasanya
2. untuk mempersiapkan dosen dan civitas akademika USU mengikuti program short course, S2, S3 dan diskusi ilmiah di tataran internasional dengan meningkatkan nilai skor TOEFL
3. untuk mendukung kebijakan universitas dalam menghasilkan lulusan dengan kualitas kebahasaan yang baik
4. untuk menghasilkan pembelajar bahasa dengan kemampuan berbahasa yang efektif
5. untuk menghasilkan produk di bidang pelatihan dan pengembangan bahasa
6. untuk memberikan pelayanan pengabdian kepada masyarakat melalui sosialisasi tentang pentingnya penguasaan bahasa asing kepada siswa sekolah.
ISU STRATEGIS
Peranan Pusat Bahasa USU sangat penting dalam membantu civitas akademika USU memperoleh dan menyebarluaskan ilmu pengetahuannya kepada masyarakat (stakeholder) dengan menggunakan media bahasa baik bahasa lisan maupun tulisan yang baik dan benar. Kondisi praksis saat ini yang dihadapi oleh Pusat Bahasa sebagai pusat pelayanan kebahasaan adalah:
1.    USU akan menjadi world class university. Diantara aktivitas utama sebagai world class university adalah publikasi hasil-hasil penelitian ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional. Itu berarti sivitas akademika USU harus mampu berkomunikasi secara tertulis dan lisan dengan bahasa Inggris adalah suatu keharusan. Untuk itu kebijakan Rektor USU tentang Standar Skor bahasa Inggris (Test of English as a Foreign Language) untuk mahasiswa pascasarjana adalah minimal 450 perlu diberlakukan untuk seluruh mahasiswa dari program D-3 sampai S-3, demikian juga kepada dosen USU sendiri.
2.    Rencana penting adalah mengusulkan kepada Rektor USU untuk dapat menjadikan TOEFL pada tes masuk USU. Dengan mengharuskan mahasiswa USU mengikuti TOEFL Pusat Bahasa dapat mengukur tingkat kemampuan bahasa Inggris mahasiswa USU. Skor TOEFL tersebut dijadikan alat ukur untuk kualitas kelulusan dalam mata kuliah wajib General English (GE). Standar yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Skor TOEFL    Nilai MK. Bahasa Inggris    Keterangan
<450    A    Tidak wajib
401 - 449    B    Wajib ikut TPC
351 - 400    C    Wajib ikut GE dan TPC
>350    D    Wajib ikut GE dan TPC
FASILITAS
Pusat Bahasa dewasa ini memiliki infrastruktur pendukung yang memadai. Pusat bahasa USU di dukung oleh fasilitas sarana dan prasarana berupa:
1. Laboratorium Bahasa berkapasitas 20 Audio - Video Booths dan disetiap booth memiliki sebuah perekam, serta 1 master kontrol, komputer, televisi dan video player.
2. Ruang Belajar yang ber-AC dan menggunakan Audio Visual, OHP, LCD, Screen dan whiteboard.
3. Ruang mini auditorium berkapasitas 100 kursi yang dapat digunakan untuk seminar, diskusi dan pelatihan.
Untuk pelaksanaan Bahasa Inggris mahasiswa baru USU, penyelenggaraannya dilaksanakan di setiap fakultas seperti selama ini dengan jadwal terlampir.
PENUTUP
Unit Pelayanan Teknis Pusat Bahasa Universitas Sumatera Utara sebagai lembaga/ unit yang melakukan pengujian kebahasaan seperti TOEFL dan lainnya masih sangat dibutuhkan eksistensi serta kiprahnya mengingat besarnya jumlah peserta yang terus bertambah dan keterbatasan tempat, sarana maupun prasarana. Dalam mengatasi hal tersebut di atas Unit Pelayanan Teknis Pusat Bahasa Universitas Sumatera Utara terus meningkatkan kegiatannya secara terus menerus melalui berbagai prorgam kegiatan dan mengembangkan sumber daya maupun sarana dan prasarana.

Cerita Lucu


Murid SD Dengan Gurunya

Anto yang duduk dibangku SD ditanya Bu Fanny, Gurunya

Bu Fanny : Anto, ada 5 bebek yang lagi mencari makan disawah. Kalo ditembak pemburu,

kena satu yang tinggal berapa ?

Setelah berpikir sejenak, si Anto menjawab “Ga ada sisanya bu ”

Bu Fanny bertanya “kenapa ga ada sisanya ?”

Si Anto menjawab” yang lain terbang semua karena kaget”

Bu Fanny tersenyum bijak dan berkata “yah, sebetulnya bukan itu jawabannya. tapi saya suka cara

berpikir kamu ”

Read more…
Posted by Raja Humor in Umum on November 27th, 2010
79,710 views
No Comments »
Kebiasaan Makan di Pesawat

Kebiasaan makan dipesawat terbang …….

Bila selesai makan, garpu dan sendok :

1. disilangkan = penumpang dari Amerika

2. sejajar = penumpang dari benua Eropa

3. Sejajar diluar piring = penumpang dari Jepang

4. hilang = penumpang dari Indonesia
Posted by Raja_Solu in Umum on November 26th, 2010
20,581 views
No Comments »
Kamu mengaku saja

Seorang guru Sejarah memberikan pertanyaan kepada murid-muridnya,
“Anak-anak, siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945?”
Murid-murid semua diam seribu bahasa. Karena hingga menjelang usai jam pelajaran belum satu murid pun menjawab, sang guru marah dan akhirnya menghukum seluruh muridnya berjemur di lapangan upacara hingga sore hari. Salah seorang murid tersebut, sebut saja Anto, tiba di rumah dengan menangis tersedu-sedu. Ayahnya yang keheranan bertanya,
“To, kenapa kamu? Berkelahi?”
Anto menjawab, “Bukan Pak, tapi kami dihukum jemur oleh pak Guru.” Ayahnya bertanya lagi, “Kenapa sampai dihukum?”
Anto menjawab, “Kami tidak menjawab siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945, pak” Tiba-tiba muka sang Ayah merah padam dan menampar anaknya itu sembari menghardik,
“Kenapa tidak mengaku saja kamu yang menulisnya!!!”
Posted by RedBlekok in Melayu Jenaka, Umum on November 8th, 2008
29,514 views
No Comments »
Indonesia tetep canggih

Dalam rapat perkembangan teknologi abad-21, ada utusan dari indonesia, jepang dan amerika. Amerika melihatkan kemajuan teknologinya.
Saat ada telpon masuk, Amerika tidak lagi menggunakan hp, tapi memegang kancing bajunya dan berbicara.
Orang Indonesia heran “Wuih gila loe yach, bisa kayak gitu”
Orang jepang langsung nyeletuk, “Wach punyaku lebih gila lagi nich….”dan kemudian dengan jari jempol dan kelinking orang jepang itu menelpon rekannya, ck..ck…’ memang gila nich…,”kata orang indonesia itu dengan rasa kagumnya. akhirnya orang indonesia ini bingung, apa yang akan ditunjukkan kepada kedua rekannya itu. tiba-tiba orang indonesia ini menggetarkan badannya dan matanya merem melek. orang amrik dan jepang bingung, lantas bertanya,” hi..hi… kamu sedang ngapain…..”
“Hus diam !!! fax sedang masuk nich….!!!” kata orang indonesia
Posted by RedBlekok in Dewasa, Melayu Jenaka, Umum on
43,721 views
No Comments »
Hitam segalanya

Alkisah di negara Afrika sana, manusia yang paling hitam adalah yang paling hebat! Hitam dalam arti hitam segala-galanya, itulah Negro Sejati! Ada 3 orang anak kecil yang sedang membandingkan kehitaman Bapaknya.
Anak yang ke 1 : ” Babe gue kemarin sedang ngupas Apel, eh..tangannya
terluka, DARAH nya HITAM!!!!…
Anak yang ke 2 : “Papi ku kemarin sedang benerin Parabola,eh..terjatuh
sampai patah tulang, TULANG nya HITAM !!!”
Anak yang ke 3, nggak mau kalah hebat : “Hm.. itu belum seberapa,tadi
malam waktu kami sedang nonton TV diruang keluarga, tiba-tiba Bokap
gua KENTUT, …..e-eh,…tiba tiba seluruh ruangan jadi GELAP !!!!!!”

DRAMA PERKELAHIAN BUKANLAH SUATU CARA UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH




Para Tokoh :

- Edly K. sebagai Raja (anak SMP 03)

- Sy. Sahrizal sebagai Dani (anak SMP 03)

- Kusuma sebagai Marco (anak SMP 07)

- Peri sebagai Andreas (anak SMP 07)

- Taufik sebagai Pak Aswin (guru SMP 03)

- Didi sebagai Narator

Pada suatu hari Dani pergi sekolah dengan berjalan kaki, di depan persimpangan jalan ia dicegat oleh anak SMP 07.

Marco : (sambil melambaikan tangan) “Hei..! anak kecil kemari lu!”

Dani : “Ada apa, bang!”

Marco : “Ada uang Rp1000 enggak?”

Dani : “Untuk apa bang!”

Marco : “gue Tanya ada uang nggak?”

Dani : “Enggak ada bang!”

Marco : “Goblok bilang kek dari tadi.” (sambil menunujal kepala dani)

Andreas memukul perut dani.

Andreas : “Rasakan ni.”(buk)

Dani : “Aduh….! Awas kalian, tunggu pembalasan gue?”

Andreas : “Apa…! Lu mau melawan gue, ya!

Dani pun lari meninggalkan Andreas dan Marco. Dan Dani pun tiba disekolahnya dengan muka yang merah. Ia melihat raja yang sedang duduk di depan kelas, dan ia pun memanggil raja.

Dani : “Raja……! (sambil melambaikan tangan)

Raja : “Hoi…..! ada apa?”

(dani pun mendekati raja)

Dani : “Ja! Tadi sewaktu aku berangkat sekolah. Aku dicegat anak SMP 07.”

Raja : “Elu, diapain?”

Dani : “Gue! Dipukulin.”

Raja : “Kurang ajar mereka! Terus, ngomong apa lagi mereka.”

Dani : “Mereka menantang lu!”

Raja : “Sialan, kita harus balas mereka.”

Dani : “Benar, bagaimana kalau pulang sekolah nanti.”

Raja : “Oke. Baiklah!”

Singkat cerita, anak-anak SMP 03 pun pulang sekolah, raja dan dani pun bergegas pergi menuju SMP 07 itu.

Raja : “Mana mereka!”

Dani : “Tunggu aja dulu!”

Raja : “Baiklah.”

Setelah menuggu 7 menit Marco pun muncul dari depan pagar sekolahnya, dan ia pun berjalan.

Raja : “Hei…! kamu, kesini.”

Marco : “Saya!” (ia pun berjalan menuju ke arah raja dan dani)

Raja : “Ya! Mana teman lu.”

Marco : “Sudah pulang tuh!”

Raja : “Hei…… brengsek!” (sambil menunujuk kepada marco). Ngomong apa tadi lu sama teman gue!”

Marco : “Ngomong apa, mana ada.”

Dani : “Eh…., banyak tingkah juga lu. Udah ……ja bantai!”

Kemudian raja dan dani pun mengeroyok marco.

Raja : “Rasakan ini.” (buk-buk)

Marco : “Aduh….”

Dani : “Udah ja, dia sudah babak belur.”

Raja : “Makanya, jangan suka mencari gara-gara sama gue beginilah jadinya, kasihan……deh…….lu!”

Raja dan dani pun meninggalkan marco yang babak belur itu. Keesokan harinya marco mengadukan perbuatan yang telah dilakukan raja kepadanya itu, kepada andreas.

Andreas : “Selamat siang! Mar.”

Marco : “Selamat siang.”

Andreas : “Bagaimana keadaanmu.”

Marco : “Lumayan, sudah agak sembuh.”

Andreas : “Bagaimana kalau pulang sekolah nanti kita balas mereka.”

Marco : “Boleh, juga idemu itu and.”

Andreas dan marco pun telah pulang sekolah. Mereka pergi ke SMP 03 disana andre melihat raja dan dani yang sedang nongkrong di tepi jalan.

Andreas : “Hei………kau, kenapa berani main keroyokan.”

Raja : “Siapa yang main keroyokan? Kamunya aja yang enggak ada, coba kalau kamu ada mungkin sudah seperti babi ini.”

Andreas : “Kurang ajar kau, (lalu andreas memukul raja dengan sangat kuat). Prak!”

Raja : “Memangnya aku takut. (raja pun membalas pukulan andreas), puuk.”

Dani dan marco tidak tinggal diam, mereka berkelahi sampai babak belur, tiba-tiba ada pak aswin yang sedang lewat, dan pak aswin melihat mereka berkelahi. Pak aswin pun segera melerai mereka.

Pak aswin : “Sudah…..sudah! berhenti. (mereka pun berhenti) kenapa kalian berkelahi.”

Raja : “Dia yang muali duluan pak.”

Andreas : “Kamu yang mulai duluan.”

Pak aswin : “Sudah kalian berempat pulang, ingat jangan berkelahi lagi.”

Keesokan harinya pak aswin menelepon kepala sekolah SMP 07 dan menjelaskan apa yang terjadi tentang andreas dan marco, karena berkelahi dengan raja dan dani. Kepala sekolah terkejut mendengar berita itu. Setelah beberapa jam pak aswin datang menghadap kepala sekolah SMP 07 dan meminta izin membawa andreas dan marco untuk diminta keterangan.

Pak aswin : “Dani apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai kalian mereka.”

Dani : “Begini pak, sewaktu aku berangkat kesekolah aku dicegat oleh mereka dan memaksaku memberi uang sakuku, dan mereka memukulku pak!”

Pak aswin : “Apa benar yang dikatakan dani! Mar.”

Marco : “Iya, pak.”

Pak aswin : “Kenapa kalian lakukan itu?”

Marco : “Cuma iseng-iseng aja kok pak.”

Pak aswin : “Tapi bukan begini caranya. Berkelahi bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini.”

Raja : “Kami menyesal pak.”

Pak aswin : “Raja! Kamu dan dani bapak skor selama 3 minggu.”

Raja : “Apa! 3 minggu, yang benar saja pak!”

Pak aswin : “Sudah jangan cerewet.”

TAMAT

Kemudian pak aswin memberitahukan kepada kepala sekolah SMP 07 tentang tindakan yang dilakukan andreas dan marco. Dengan panjang lebar kepala sekolah menerangkan kepada orang tua mereka, bahwa perbuatan andreas dan marco sudah membuat nama SMP 07 tercoret. Kemudian kedua siswa itu di keluarkan oleh kepala sekolah.

BahayaNarkoba


Generasi Muda dan Bahaya Narkoba
    Hakikat generasi mudah dan bahaya narkoba
Narkoba adalah bahan atau zat aktif yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologis (pikiran, perasaan dan perilaku) seseorang.Efek penggunaan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan secara fisik maupun psikologis.Deteksi awal pada seseorang yang menggunakan narkoba, sangat sulit.Harus dilakukan penelitian secara cermat karena setiap zat memberikan gejala yang berbeda.
Pada pengguna narkoba, terjadi perubahan fisik dan perilaku, kebutuhan uang meningkat tanpa kejelasan, penurunan prestasi akademis, perubahan teman bermain.Inilah mengapa perlu diadakan tes laboratorium untuk lebih memastikan.Menghadapi orang yang diduga menggunakan narkoba, tidak bisa sendiri. Hadapilah dengan tenang, jangan menghakimi, beri contoh yang masuk akal, bersikap empati bukan simpati, yakin bahwa anda dapat membantu, tidak mengintrogasi, mendengarkan dengan aktif, ajak orang tua berpartisipasi aktif dan selalu waspada bila ada sikap yang bersifat manipulatif.
Hasil yang diharapkan dari talkshow interaktif ini adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman para mahasiswa mengenai bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.Selain itu, diharapkan kepedulian dan kewaspadaan mahasiswa terhadap ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba juga meningkat.Mahasiswa juga diharap bersikap tegas menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba.Efek yang lebih baik lagi adalah meningkatnya kesadaran mahasiswa untuk turut aktif berpatisipasi dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan menjadi fasilitator sekaligus konselor teman sebaya.
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.
•    Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja.Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
    Jenis Narkoba menurut efeknya
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran.Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD.Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
enis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).
    OPIAT atau Opium (candu)opium
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
    * Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
    * Menimbulkan semangat
    * Merasa waktu berjalan lambat.
    * Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
    * Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
    * Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
    Morfin
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia.Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
    * Menimbulkan euforia.
    * Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
    * Kebingungan (konfusi).
    * Berkeringat.
    * Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
    * Gelisah dan perubahan suasana hati.
    * Mulut kering dan warna muka berubah.
    Heroin atau Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin).Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia).Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
    * Denyut nadi melambat.
    * Tekanan darah menurun.
    * Otot-otot menjadi lemas/relaks.
    * Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
    * Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
    * Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
    * Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
    * Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
    * Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat
    Ganja  atau kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica.Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
    * Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
    * Mulut dan tenggorokan kering.
    * Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
    * Sulit mengingat sesuatu kejadian.
    * Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
    * Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
    * Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
    * Gangguan kebiasaan tidur.
    * Sensitif dan gelisah.
    * Berkeringat.
    * Berfantasi.
    * Selera makan bertambah.
    LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar.Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
    * Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu.
    * Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
    * Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
    * Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
    * Diafragma mata melebar dan demam.
    * Disorientasi.
    * Depresi.
    * Pusing
    * Panik dan rasa takut berlebihan.
    * Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.
    * Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.


    Kokain
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
    * Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
    * Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
    * Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
    * Timbul masalah kulit.
    * Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
    * Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
    * Merokok kokain merusak paru (emfisema).
    * Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
    * Paranoid.
    * Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
    * Gangguan penglihatan (snow light).
    * Kebingungan (konfusi).
    * Bicara seperti menelan (slurred speech).
    Amfetamin
Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).
    * Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).
    * Suhu badan naik/demam.
    * Tidak bisa tidur.
    * Merasa sangat bergembira (euforia).
    * Menimbulkan hasutan (agitasi).
    * Banyak bicara (talkativeness).
    * Menjadi lebih berani/agresif.
    * Kehilangan nafsu makan.
    * Mulut kering dan merasa haus.
    * Berkeringat.
    * Tekanan darah meningkat.
    * Mual dan merasa sakit.
    * Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.
    * Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.
    * Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
    Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ)
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur.Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus.Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.
    * Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.
    * Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.
Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya seconal.
    * Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.
    * Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).
    * Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.
    * Nampak bahagia dan santai.
    * Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).
    * Jalan sempoyongan.
    * Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.
    Alkohol
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia.Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit.Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
Pada umumnya alkohol :
    * Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
    * Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
    * Merasa senang dan banyak tertawa.
    * Menimbulkan kebingungan.
    * Tidak mampu berjalan.
    Inhalansia atau Solven
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.

    * Pada mulanya merasa sedikit terangsang.
    * Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.
    * Bernafas menjadi lambat dan sulit.
    * Tidak mampu membuat keputusan.
    * Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.
    * Mual, batuk dan bersin-bersin.
    * Kehilangan nafsu makan.
    * Halusinasi.
    * Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.
    * Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).
    * Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.
    * Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena jatuh, kebakar, tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian. bat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.
    Jenis-jenis narkotika yang disalahgunakan peredarannya narkoba meliputi :
A.    Narkotika zat berasal dari tanaman atau bukan tanaman.
1)    Tanaman
a. Opium atau candu/morfin yaitu olahan getah tanaman papaver somniferum tidak terdapat di Indonesia, tetapi diselundupkan di Indonesia.
b. Kokain yaitu olahan daun koka diolah di Amerika (Peru, Bolivia, Kolumbia).
c. Cannabis Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak ditanam di Indonesia.


2)    Bukan tanaman
a.    Semi sintetik : adalah zat yang diproses secara ekstraksi, isolasi disebutalkaloid opium.
Contoh: Heroin, Kodein, morfin.
b.    Sintetik : diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia, menghasilkan zat baru yang mempunyai efek narkotika dan diperlukan medis untuk penelitian serta penghilang rasa
Sakit (analgesic) seperti penekan batuk (antitusif).
Contoh : Amfetamin, Metadon, Petidin, Deksamfetamin.
    Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian.Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1.    coba-coba
2.    senang-senang
3.    menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4.    penyalahgunaan
5.    ketergantungan
    Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
 Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

    Langkah-langkah PenanggulanganPenggunaan Narkoba
Upaya penanggulangan penggunaan narkoba yaitu:
1.    Pendidikan agama sejak dini
2.    Pendidikan di lingkungan keluarga
3.    Pendidikan agama di sekolah atau perguruan tinggi
4.    Pendidikan agama di masyarakat
Mengingat betapa dahsyatnya bahaya yang akan ditimbulkan oleh Narkoba dan betapa cepatnya tertular para generasi muda untuk mengkonsumsi Narkoba, maka diperlukan upaya-upaya konkrit untuk mengatasinya. Upaya-upaya tersebut antara lain adalah :
1.    Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat.
2.    Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home).
3.    Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.
4.    Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum.
5.    Narkoba
Dari sisi medis, narkoba memang dilegalkan dan hanya digunakan untuk keperluan medis dan memiliki nilai positif. Tapi bila digunakan diluar keperluan medis, narkoba membawa dampak negative dan membahayakan bagi para pemakainya. Penyalah gunaan narkoba diluar kepentingan medis sesungguhnya perbuatan melanggar hukum, oleh karena itu para produsen, pengedar dan jaringannya, dan pemakainya harus ditindak tegas secara hukum. Untuk penanggulangan penyalah gunaan narkoba diperlukan upaya yang terpadu dan komprenhensif yang meliputi upaya preventif, represif, terapi dan rehabilitasi. Penanggulangan harus dilakukan bukan saja oleh pemerintah tetapi juga oleh non pemerintah penanggulangan pada upaya “ Demand reduction and supply reduction “ secara simultan, sinkron, koordinatif, kontinyu dengan perangkat hukum memadai.

6.    UPAYA PENANGGULANGAN
7.    1. Preventif
8.    - pendidikan agama sejak dini
-Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan kasih saying.
- Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak
- Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak.
- Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak negatifnya
2.Tindakkan Hukum
Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika dan UU no : 22/1997 tentang Narkotika. Tapi kenapa hingga saat ini penyalah gunaan narkoba semakin meraja lela ?Mungkin kedua Undang-Undang tersebut perlu di tinjau kembali relevansinya atau menerbitkan kembali Undang-Undang yang baru yang mengatur tentang penyalahgunaan narkoba ini.
3. Rehabilitasi
Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan dengan hal itu, adabeberapa alternative penanggulangan yang dapat kami tawarkan :
a. Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka penanggulanganrnya harus dilakukan melalui kerja sama internasional
b. Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan Hukum yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian menanggulangi masalah narkoba harus dilakukan secara terintegrasi antara aparat keamanan ( Polisi, TNI AD, AL, AU ) hakim, jaksa, imigrasi, diknas, semua dinas/instansi mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Adanya ide tes urine dikalangan Pemda Kalteng adalah suatu ide yang bagus dan perlu segera dilaksanakan.Barang siapa terindikasi mengkomsumsi narkoba harus ditindak sesuai peraturan DIsiplin Pegawai Negri Sipil dan peraturan yang mengatur tentang pemberhentian Pegawai Negri Sipil seperti tertuang dalam buku pembinaan Pegawai Negri Sipil. Kemudian dikalangan Dinas Pendidikan Nasional juga harus berani melakukan test urine kepada para siswa SLTP-SLTA, dan barang siapa terindikasi positif narkoba agar dikeluarkan dari sekolah dan disalurkan ke pusat rehabilitasi. Di sekolah- sekolah agar dilakukan razia tanpa pemberitahuan sebelumnya terhadap para siswa yang dapat dilakukan oleh guru-guru setiap minggu.Demikian juga dikalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
c. Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baik antara orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi para siswa selama jam belajar di sekolah dan orang tua bertugas mengawasi anak-anak mereka di rumah dan di luar rumah. Temuan para guru dan orang tua agar dikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan bersama, dan dicari upaya preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan SLTA.
9.    d. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap berbagai diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan sebagai tempat transaksi narkoba. Demikian juga merazia para penumpang pesawat, kapal laut dan kendaraan darat yang masuk, baik secara rutin maupun secara insidental.
e. Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan sebuah booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba. Misalnya apakah narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam narkoba, bahayanya, kenapa orang mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang harus diketahui pada orang- orang pemakai narkoba cara melakukan upaya preventif terhadap narkoba. Disamping itu melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya dan dampak negative dari narkoba.Mantan pemakai narkoba yang sudah sadar perlu dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan seperti itu agar masyarakat langsung tahu latar belakang dan akibat mengkomsumsi narkoba.
F. Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk membina iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh agama selalu mengingatkan tentang bahaya narkoba.
g. Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen untuk memerangi narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak usia 12-20 tahun, maka solusi yang ditawarkan adalah komunikasi yang harmonis dan terbuka antara orang tua dan anak-anak mereka. Booklet tentang narkoba tersebut dibagi-bagikan secara gratis kepada semua orang dan dikirin lewat pos kealamat-alamat rumah, aparteman, hotel, sekolah-sekolah dan lain-lain.Sehubungan dengan kasus ini, maka keluarga adalah kunci utama yang sangat menentukan terlibat atau tidaknya anak-anak pada narkoba.Oleh sebab itu komunikasi antara orang tua dan anak-anak harus diefektifkan dan dibudayakan.
•    Upaya penanggulangan penyalahgunaan Narkoba dapat dilakukan melalui beberapa cara,  sebagai berikut ini:
a. Preventif (pencegahan), yaitu untuk membentuk masyarakat yang mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba. Pencegahan adalah lebih baik dari pada pemberantasan. Pencegahan penyalahgunaan Narkoba dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pembinaan dan pengawasan dalam keluarga, penyuluhan oleh pihak yang kompeten baik di sekolah dan masyarakat, pengajian oleh para ulama, pengawasan tempat-tempat hiburan malam oleh pihak keamanan, pengawasan distribusi obat-obatan ilegal dan melakukan tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan kesempatan terjadinya penyalahgunaan Narkoba.
b. Represif (penindakan), yaitu menindak dan memberantas penyalahgunaan narkoba melalui jalur hukum, yang dilakukan oleh para penegak hukum atau aparat keamanan yang dibantu oleh masyarakat. Kalau masyarakat mengetahui harus segera melaporkan kepada pihak berwajib dan tidak boleh main hakim sendiri.
c. Kuratif (pengobatan), bertujuan penyembuhan para korban baik secara medis maupun dengan media lain. Di Indonesia sudah banyak didirikan tempat-tempat penyembuhan dan rehabilitasi pecandu narkoba seperti Yayasan Titihan Respati, pesantren-pesantren, yayasan Pondok Bina Kasih dll.
d. Rehabilitatif (rehabilitasi), dilakukan agar setelah pengobatan selesai para korban tidak kambuh kembali “ketagihan” Narkoba. Rehabilitasi berupaya menyantuni dan memperlakukan secara wajar para korban narkoba agar dapat kembali ke masyarakat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.Kita tidak boleh mengasingkan para korban Narkoba yang sudah sadar dan bertobat, supaya mereka tidak terjerumus kembali sebagai pecandu narkoba.

Upaya penanggulangan bahaya Narkoba tidak semata-mata tugas Pemerintah (Kepolisian), tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu harus ada upaya terpadu (integrated) dari semua pihak, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, ulama, LSM dan Pemerintah untuk bersatu padu mencegah dan memberantas bahaya Narkoba. Masing-masing dapat berperan sesuai bidangnya masing-masing, proporsional dan tidak melanggar rambu-rambu hukum.Mari kita perangi narkoba, selamatkan saudara-saudara kita.
UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
•    UPAYA PENCEGAHAN MELALUI JALUR KELUARGA
Unit masyarakat terkecil adalah keluarga.Upaya penanggulangan bahaya akibat penyalahgunaan zat-zat berbahaya yang paling efektif adalah terbinanya keluarga yang sehat dan dinamis. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah:
-) Usaha disiplin keluarga
-) usahakan adanya hubungan yang serasi dan harmonis antara ibu, bapak, dan anak dengan penuh cinta kasi
-) dalam memelihara keharmonisan itu, berikan kepada anak suatu tanggung jawab dan kepercayaan yang disertai dengan nbimbingan serta koreksi orang tua
-) memberikan kesempatan dan penghargaan terhadap pendapat dan pemikiran anak dalam berbagai masalah
-) menyalurkan hobi bagi anak ke hal-hal positif
-) berikan waktu secara khusus dan kontinu untuk memberikan perhatian kepada anak-anak walaupun sedikit dan dalam kesibukan apapun
-) jadilah orang tua sebagai panutan utama, sesuai kata-kata dengan perbuatan
-) berikan penghargaan dan perhatian terhadap prestasi anak khususnya prestasi sekolah
-) bina dalam disiplin keluarga dan tata tertib yang telah disepakati bersama. Tidak terlalu keras dan tidak memanjakan anak
-) dalam masalah penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya baik orang tua maupun si anak pelajarilah pengetahuan si anak mengenai narkotika, dan bahayanya bila disalahgunakan. Pelajari dan pahami tentang tanda-tanda umum yang biasanya diderita oleh korban narkotika
-) dalam hubungan ini, periksalah barang-barang milik anak anda secara diam-diam untuk menghindari dibawanya barang larangan itu. Juga diadakn secara langsung berdialog dalam keadaan tenang dan obyektif penuh kebijaksanaan
•    UPAYA PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
Pengendalian dan pengawasan narkotika perlu dilakukan.Karena bila disalahgunakan, tidak dibawah pengawasan dokter dapat menimbulkan ketergantungan dan dapat mengakibatkan gangguan fisik, mental, kejiwaan sosial, kamtibnas, dan akibat lebih jauh dapat mengganggu ketahanan nasional.Oleh karenanya penggunaan untuk pengobatan diperlukan upaya pengendalian dan pengawasan terhadap narkotika.
Pengawasan dan pengendalian ditujukan untuk menjamin agar jenis dan jumlah kebutuhan narkotika dan psikotropika cukup tersedia sesuai dengan kebutuhan.Jalur resmi upaya-upaya pengendalian dan pengawasan sudah tentu dilakukan oleh aparat terkait yang berwenang, agar benar-benar dapat diawasi pertimbangan permintaan dan persediaan dan jenis-jenis obat yang dibutuhkan.
•    LANGKAH REPRESIF
Upaya pemberantasan jalur gelap dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya diperlukan upaya terpadu baik lingkungan nasional regional, maupun internasional.Bagi Indonesia yang kondisi geografisnya terdiri dari ribuan pulau dengan garis pantai yang terbuka lebar disadari sebagai wilayah yang amat rawan bagi lalu lintas gelap narkotika. Pemberantasan jalur perdagangan gelap dan produksi narkotika di wilayah sumatera, jawa dan daerah lain selama ini telah lebih intensif dilakukan oleh aparat. Walaupun demikian, diperlukan pemberantasan yang berkelanjutan.
•    PENGOBATAN
Bagi korban penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya, pengobatan yang dilakukan dari segi medis, dalam arti melepaskan ketergantungan secara fisik tidak begitu sulit yaitu dengan pengobatan yang disebut dengan detoksifikasi yang memerlukn waktu sedikitnya tiga minggu. Namun terkadang kekambuhan datang kembali dikarenakan faktor psikologis, atau kepribadian si penderita dan faktor lingkungan.
Biasanya pengobtan yang dijalankan pada rumah sakit yang khusus menangani korban narkotika dan zat adiktif lainnya meliputi pengobatan detoksifikasi dilakukan dengan cara psikoterapi dengan maksud dapat memperkuat kepribadian, kepercayaan diri, harga diri dan mengetahui arti hidup yng berarti bagi si penderita, yang terakhir adalah dengan rehabilitasi medis.
Para pecandu narkotika biasanya mempunyai permasalahan sendiri-sendiri. Oleh karena itu, penyembuhan melalui sistem pendekatan kemudian harus lihat dari berbagai segi dan faktor. Sejalan dengan pengobatan medis, pembinaan mental spiritual terus dilakukan. Bimbingan psikiater secara kontinu sangat dibutuhkan untuk menghindari kekambuhan kembali. Selanjutnya partisipasi masyarakat sangat diperlukan teruatama dalam hal penerimaan bekas korban narkotika untuk kembali ke tengah masyarakat untuk memulai hidup dengan wajar. Sedangkan bagi penderita yang sudah kritis secara fisik, hendaknya dibawa ke rumah sakit yang khusus menangani penderita penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif linnya.
•    REHABILITASI
Tempat rehabilitasi dan sekaligus pengobatan terhadap korban penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya telah tersedia di berbagai tempat. Namun begitu yang lebih penting adalah bagaimana si korban dapat bertahan dari kesembuhan, tidak kmbuh lagi sepulang dari panti pengobatan dan rehabilitasi tersebut. Hal ini sangat memerlukan perhatian orang tua serta partisipsi masyarakat untuk memberikan dorongan, kesempatan bergaul, semangat baru, dan harapan-harapan baru diberikan kepadanya dan pendalaman agama untuk lebih bertaqwa kepada Tuhan YME. Tanpa motivasi, bayang-bayang menuju kekambuhan akan lebih cepat.


Jumat, 01 Juni 2012

Pengertian Morfologi



Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. (http://id.wikipedia.org/wiki/linguistik).

Kata Morfologi berasal dari kata morphologie. Kata morphologie berasal dari bahasa Yunani morphe yang digabungkan dengan logos. Morphe berarti bentuk dan dan logos berarti ilmu. Bunyi [o] yang terdapat diantara morphed an logos ialah bunyi yang biasa muncul diantara dua kata yang digabungkan. Jadi, berdasarkan makna unsur-unsur pembentukannya itu, kata morfologi berarti ilmu tentang bentuk.

Dalam kaitannya dengan kebahasaan, yang dipelajari dalam morfologi ialah bentuk kata. Selain itu, perubahan bentuk kata dan makna (arti) yang muncul serta perubahan kelas kata yang disebabkan perubahan bentuk kata itu, juga menjadi objek pembicaraan dalam morfologi. Dengan kata lain, secara struktural objek pembicaraan dalam morfologi adalah morfem pada tingkat terendah dan kata pada tingkat tertinggi.

Itulah sebabnya, dikatakan bahwa morfologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk kata (struktur kata) serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap makna (arti) dan kelas kata.
B. Morfem
1. Pengertian Morfem

Morfem adalah suatu bentuk bahasa yang tidak mengandung bagian-bagian yang mirip dengan bentuk lain, baik bunyi maupun maknanya. (Bloomfield, 1974: 6).

Morfem adalah unsur-unsur terkecil yang memiliki makna dalam tutur suatu bahasa (Hookett dalam Sutawijaya, dkk.). Kalau dihubungkan dengan konsep satuan gramatik, maka unsur yang dimaksud oleh Hockett itu, tergolong  ke dalam satuan gramatik yang paling kecil.

Morfem, dapat juga dikatakan unsur terkecil dari pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan suatu bahasa. Pada bahasa Indonesia morfem dapat berbentuk imbuhan. Misalnya kata praduga memiliki dua morfem yaitu /pra/ dan /duga/. Kata duga merupakan kata dasar penambahan morfem /pra/ menyebabkan perubahan arti pada kata duga. (http://id.wikipedia.org/wiki/linguistik).

Berdasarkan konsep-konsep di atas di atas dapat dikatakan bahwa morfem adalah satuan gramatik yang terkecil yang mempunyai makna, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.

Kata memperbesar misalnya, dapat kita potong sebagai berikut

mem-perbesar

per-besar

Jika besar dipotong lagi, maka be- dan –sar masing-masing tidak mempunyai makna. Bentuk seperti mem-, per-, dan besar disebut morfem. Morfem yang dapat berdiri sendiri, seperti besar, dinamakan morfem bebas, sedangkan yang melekat pada bentuk lain, seperti mem- dan per-, dinamakan morfem terikat. Contoh memperbesar di atas adalah satu kata yang terdiri atas tiga morfem, yakni dua morfem terikat  mem- dan per- serta satu morfem bebas, besar.
2. Morf dan Alomorf

Morf dan alomorf adalah dua buah nama untuk untuk sebuah bentuk yang sama. Morf adalah nama untuk sebuah bentuk yang belum diketahui statusnya (misal: {i} pada kenai); sedangkan alomorf adalah nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui statusnya (misal [b¶r], [b¶], [b¶l] adalah alomorf dari morfem ber-. Atau bias dikatakan bahwa anggota satu morfem yang wujudnya berbeda, tetapi yang mempunyai fungsi dan makna yang sama dinamakan alomorf. Dengan kata lain alomorf adalah perwujudan konkret (di dalam penuturan) dari sebuah morfem. Jadi setiap morfem tentu mempunyai almorf, entah satu, dua, atau enam buah. Contohnya,  morfem meN- (dibaca: me nasal): me-, mem- men-, meny-, meng-, dan menge-. Secara fonologis, bentuk me- berdistribusi, antara lain, pada bentuk dasar yang fonem awalnya  konsonan /I/ dan /r/; bentuk mem- berdistribusi pada bentuk dasar yang fonem awalnya konsonan /b/ dan juga /p/; bentuk men- berdistribusi pada bentuk dasar yang fonem awalnya /d/ dan juga /t/; bentuk meny- berdistribusi pada bentuk dasar yang fonem awalnya /s/; bentuk meng- berdistribusi pada bentuk dasar yang fonem awalnya, antara lain konsonan /g/ dan /k/; dan bentuk menge- berdistribusi pada bentuk dasar yang ekasuku, contohnya {menge}+{cat}= mengecat. Bentuk-bentuk realisasi yang berlainan dari morfem yang sama tersebut  disebut alomorf.

Pengertian Novel

Novel berasal dari bahasa italia novella, yang dalam bahasa jerman Novelle, dan dalam bahasa Yunani novellus. Kemudian masuk ke Indonesia menjadi novel. Istilah Novella dan novella saat ini mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelette (Inggris: novelette), yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cakupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek.

Nurgiyantoro, (1995: 9) menjelaskan bahwa Novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus.

(Drs. Rostamaji,M.Pd, Agus priantoro, S.Pd) menjabarkan bahwa Novel adalah karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : undur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra.

Novel, menurut (Jakob Sumardjo Drs) adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1995 : 694) dijelaskan bahwa Novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

Dari beberapa Pengertian Novel di atas, dapat disimpulkan bahwa Novel adalah karya atau karangan fiksi yang biasanya dalam bentuk buku (lebih dari 40.000 kata) dan berisi cerita kehidupan, memiliki Unsur Intrinsik, Unsur Ekstinsik , serta memiliki nilai-nilai norma seperti Nilai Sosial, Nilai Ethik, Nilai Hedorik, Nilai Spirit, Nilai Koleksi, dan Nilai Kultural.

Read more: http://www.untukku.com/artikel-untukku/pengertian-novel-untukku.html#ixzz1wbzEPzH1

pengertian sajak



Sajak itu apa? Robert C. Pooley pernah menyatakan bahwa "orang yang menutup
telinga terhadap sajak akan terpencil daripada satu wilayah yang penuh harta
kekayaan berupa pengertian tentang manusia". Sedangkan Gerson Poyk
berpendapat: "Dunia ini sebenarnya absurd sehingga manusia tidak dapat
mengerti akan dunia ini sepenuhnya dan tugas penyair tentunya berusaha
menggali rahasia kehidupan yang penuh misteri ke dalam bait sajak mereka."

Dan menurut H.B. Jassin, sajak itu adalah suara hati penyairnya, sajak lahir
daripada jiwa dan perasaan tetapi sajak yang baik bukanlah hanya permainan
kata semata-mata. Sajak yang baik membawa gagasan serta pemikiran yang
dapat menjadi renungan masyarakat.

Abdul Hadi W.M. menjelaskan bahwa sajak itu ditulis untuk mencari kebenaran.
Katanya lagi, "dalam sajak terdapat tanggapan terhadap hidup secara
batiniah". Oleh itu bagi beliau, di dalam sajak harus ada gagasan dan
keyakinan penyair terhadap kehidupan, atau lebih tepat lagi, nilai
kemanusiaan.

Aneh bin nyata, mungkin karena untuk mencari kebenaran inilah, sehingga
banyak sekali penyair kondang, pernah merasakan hidup di bui, mulai dari
Hamka s/d Rendra.

Saini KM menanggapi sajak sebagai berikut:
sebelum tintamu menjadi darah
kata-kata akan tetap tinggal bunyi;
kebisingan lain di tengah-tengah hingar-bingar dunia

Sajak itu sekelompok warna kata dalam misteri makna. Tugas penyair hanya
menulis. Tugas pengkritik adalah membedah sajak itu dengan pisau ilmunya
dan tugas anda (sebagai calon peperiksaan) adalah memberi apa-apa yang
diminta, bukan menghulur apa-apa yang ada (tahu).

Dan mungkin tepat juga apa yg ditulis oleh W.S. Rendra dlm sajaknya
"Sebatang Lisong"
penyair - penyair salon
yang bersajak tentang anggur dan rembulan
sementara ketidak adilan terjadi disampingnya
dan delapan juta kanak - kanak tanpa pendidikan
termangu - mangu di kaki dewi kesenian

Penyair si Burung Merak, W.S. Rendra lahir di Solo pada th 1935. Ia banyak
menulis sajak2 lirik dgn thema cinta yg dihubungkan dgn rasa keagamaan dan
mistik, seperti yg tercantum dlm kumpulan sajak2nya yg berjudul: " Empat
kumpulan sajak" (Kakawin Kawin, Malam Stanza, Nyanyian dari Jalanan dan
Sajak Duabelas Perak).

Bahkan harus diakui, bahwa mang Ucup juga pernah nyontek puisi dari Rendra
yg berjudul "Surat Cinta" untuk dikirimkan kepada seorang wanita pujaannya.
Tetapi sekarang sajak W.S. Rendra yg cocok untuk dicontek oleh mang Ucup
hanya "Sajak seorang tua untuk istrinya"

Sajak2 lainnya yg bertema keagamaan ialah Mazmur Mawar dan Sajak-sajak
Sepatu Tua. Sedangkan sajak2nya yang bertemakan politik seperti "Pamplet
Penyair" mulai ditulisnya sejak 1975.

Salah satu bait sajak dari Rendra yg sangat berkesan bagi saya ialah dari
sajak
Doa Seorang Serdadu Sebelum Berperang

Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.

Tak ada pilihan
kecuali menyadari
biarpun bersama penyesalan

Apakah Anda tahu bahwa banyak sekali karya besar para pujangga yg di ilhami
oleh Alkitab? Bahkan kata "breakfast" sebenarnya berasal dari dua kata
"break" yaitu menghentikan dan "fast" ialah puasa, konsep kata ini bisa
diartikan juga sebagai menghentikan puasa atau buka puasa dan berasal dari
abad kelimabelas.

Perkataan "restaurant" untuk rumah makan yg banyak sekali digunakan di
berbagai macam bahasa dunia modern sekarang ini, asal muasal sebenarnya dari
Alkitab. Kata "rest" dlm restaurant berasal dari Matius 11:28 "Come to Me,
all you who labor and are heavy laden, and I will give you REST."

Pada abad ke 18, seorang pengusaha restorant di Paris yg bernama Boulanger
memasang papan reklame di depan rumah makannya dgn huruf tebal dan besar
dimana ia mengutip dan merubah text Alkitab tsb diatas menjadi "Come unto
me, all ye that are hungry and I shall RESTORE you" dari situlah perkataan
RESTORant mulai dipakai dan menyebar luas sedunia.

Pengertian Cerpen dan Unsur-Unsur Cerpen Pengertian Cerpen



Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek, disebut demikian karena jumlah halamannya yang sedikit, situasi dan tokoh ceritanya juga digambarkan secara terbatas (Rani, 1996:276).

Mengutip Edgar Allan Poe, Jassin (1961:72) mengemukakan cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam (dalam Nurgiyantoro, 2000:72).

Dalam bukunya berjudul Anatomi Sastra (1993:34), Semi mengemukakan: cerpen ialah karya sastra yang memuat penceritaan secara memusat kepada suatu peristiwa pokok saja. Semua peristiwa lain yang diceritakan dalam sebuah cerpen, tanpa kecuali ditujukan untuk mendukung peristiwa pokok.

Masih menurut Semi, dalam kesingkatannya itu cerpen akan dapat menampakan pertumbuhan psikologis para tokoh ceritanya, hal ini berkat perkembangan alur ceritanya sendiri. Ini berarti, cerpen merupakan bentuk ekspresi yang dipilih dengan sadar oleh para sastrawan penulisnya.

Berdasarkan jumlah katanya, cerpen dipatok sebagai karya sastra berbentuk prosa fiksi dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata. Berdasarkan jumlah katanya, cerpen dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yakni.

1. Cerpen mini (flash), cerpen dengan jumlah kata antara 750-1.000 buah.
2. Cerpen yang ideal, cerpen dengan jumlah kata antara 3.000-4000 buah.
3. Cerpen panjang, cerpen yang jumlah katanya mencapai angka 10.000 buah. Cerpen jenis ini banyak ditulis oleh cerpenis Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Eropa pada kurun waktu 1940-1960 (Pranoto, 2007:13-14).

Berdasarkan teknik cerpenis dalam mengolah unsur-unsur intrinsiknya cerpen dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yakni.

1. Cerpen sempurna (well made short-story), cerpen yang terfokus pada satu tema dengan plot yang sangat jelas, dan ending yang mudah dipahami. Cerpen jenis ini pada umumnya bersifat konvensional dan berdasar pada realitas (fakta). Cerpen jenis ini biasanya enak dibaca dan mudah dipahami isinya. Pembaca awam bisa membacanya dalam tempo kurang dari satu jam

2. Cerpen tak utuh (slice of life short-story), cerpen yang tidak terfokus pada satu tema (temanya terpencar-pencar), plot (alurnya) tidak terstruktur, dan kadang-kadang dibuat mengambang oleh cerpenisnya. Cerpen jenis ini pada umumnya bersifat kontemporer, dan ditulis berdasarkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang orisinal, sehingga lajim disebut sebagai cerpen ide (cerpen gagasan). Cerpen jenis ini sulit sekali dipahami oleh para pembaca awam sastra, harus dibaca berulang kali baru dapat dipahami sebagaimana mestinya. Para pembaca awam sastra menyebutnya cerpen kental atau cerpen berat.


Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur-unsur intrinsik karya sastra berbentuk cerpen, adalah unsur-unsur pembangun struktur cerpen yang ada di dalam cerpen itu sendiri, yakni : (1) tema, (2) tokoh, (3) alur, (4) latar, (5) teknik penceritaan, dan (6) diksi.

Dari enam unsur instrinsik cerpen di atas, hanya unsur tokoh dan penokohan saja yang dibahas dalam penelitian ini. Sehubungan dengan itu maka teori sastra yang dikutip pada bagian landasan teori ini hanya teori tentang tokoh dan penokohan saja.

Cerpen merupakan karya sastra yang harus mempunyai unsur intrinsik yang disebut tokoh dan penokohan, karena peristiwa demi peristiwa yang diceritakan di dalam sebuah cerpen, tanpa kecuali, sudah pasti adalah peristiwa yang diandaikan sebagai peristiwa yang dialami oleh para tokoh ceritanya. Jelasnya, tanpa tokoh mustahil ada cerita dan tanpa cerita tak ada karya sastra.

Tokoh cerita bisa dibedakan berdasarkan peranannya, yakni tokoh utama, tokoh pembantu, dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang memegang peranan penting dalam cerita. Tokoh inilah yang menjadi pendukung tema utama dalam cerita. Berdasarkan watak yang diperankan, tokoh utama dapat dibedakan menjadi tokoh protagonis (tokoh baik), tokoh antagonis (tokoh jahat), tokoh wirawan/wirawati (tokoh baik pendukung tokoh protagonis), dan tokoh antiwirawan/antiwirawati (tokoh jahat pendukung tokoh antagonis). Dalam kasus di mana tokoh utamanya lebih dari satu orang maka tokoh yang lebih penting disebut tokoh inti (tokoh pusat).

Para tokoh dimaksud, lebih-lebih tokoh protagonis dan tokoh antagonisnya harus digambarkan sebagai tokoh dengan profil yang utuh. Menurut Mido (1994:21), tokoh utama harus digambarkan sebagai tokoh yang hidup, tokoh yang utuh, bukan tokoh mati yang sekadar menjadi boneka mainan ditangan pengarangnya. Tokoh cerita harus digambarkan sebagai tokoh yang memiliki kepribadian, berwatak dan memiliki sifat-sifat tertentu.

Gambaran lengkap profil tokoh utama yang utuh dimaksud meliputi 3 dimensi, yakni: fisiologis, psikologis, dan sosiologis.

1. Dimensi fisiologis, meliputi penggambaran ciri-ciri fisik tokoh cerita, seperti: jenis kelamin, bentuk tubuh, usia, ciri-ciri tubuh, kadaan tubuh, dan raut wajah, pakaian dan perhiasan.

2. Dimensi sosiologis meliputi penggambaran ciri-ciri sosial tokoh cerita, seperti: status sosial, jabatan, pekerjaan, peranan sosial, pendidikan, kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, pandangan hidup, ideologi, agama, aktifitas sosial, orpol/ormas yang dimasuki, kegemaran, keturunan dan suku bangsa.

3. Dimensi psikologis meliputi penggambaran ciri-ciri psikologis tokoh cerita, seperti: mentalitas, norma-norma moral, temperamen, perasaan, keinginan, sikap, watak/karakter, kecerdasan (IQ), keahlian dan kecakapan khusus.

Dalam rangka menggambarkan dimensi fisiologis, psikologis, dan sosioloogis, para tokoh ceritanya, para pengarang ada yang melakukannya secara langsung dengan metode diskursif (eksplisit) dan ada pula yang melakukannya secara tidak langsung dengan metode dramatik (implisit).

Metode langsung (eksplisit) mengarah pada cara pengarangnya yang menyebutkan secara langsung ciri-ciri fisik (dimensi fisioloogis), ciri-ciri fisik (dimensi fisikologis), ciri-ciri sosial (dimensi sosial) dan ciri-ciri psikologis (dimensi psikologis) yang dilekatkannya pada tokoh cerita. Sementara metode tidak langsung (implisit) mengarah pada cara mengarangnya yang tidak menyebutkan secara langsung ciri-ciri fisik (dimensi fisiologis), ciri-ciri sosial (dimensi sosial) dan ciri-ciri psikologis (dimensi psikologis) yang dilekatkannya pada tokoh cerita (Mido, 1994:22-23).

Menurut Mido (1994:24-36), watak tokoh cerita dalam metode tidak langsung (implisit) dilukiskan melalui sejumlah deskripsi yang bersifat implisit seperti : (1) melalui deskripsi fisik, (2) melalui deskripsi mimik dan sikap tubuh, (3) melalui ucapan dan pikiran tokoh yang bersangkutan, (4) melalui deskripsi perbuatan, (5) melalui dialog antara tokoh cerita, (6) melalui deskripsi kepemilikan atas benda-benda dan lingkungan tempat tinggalnya, (7) melalui nama tokoh, dan (8) melalui reaksi, ucapan dan pendapat tokoh lain.


Unsur Ekstrinsik Cerpen

Para kritikus sastra saling berbeda-beda dalam menetapkan unsur-unsur apa saja yang termasuk dalam lingkup struktur ekstrinsik karya sastra berbentuk prosa fiksi. M. Atar Semi berpendapat bahwa struktur ekstrinsik mencakapi faktor sosial-ekonomi, faktor kebudayaan, faktor sosio-politik, kegamaan, dan tata nilai yang dianut dalam masyarakat (1993:35).

Hampir sama dengan itu adalah pendapat Frans Mido yang berpendapat bahwa struktur ekstrinsik mencakupi semua unsur-unsur seperti : sosiologi, ideologi, politik, ekonomi, dan kebudayaan (1994:14). Mengutip Wellek dan Warren (1956:75-135), Nurgiyantoro menyebutkan bahwa unsur-unsur yang termasuk dalam lingkup struktur ekstrinsik ini antara lain.

1. Keadaan subjektifitas individu pengarang (seperti: sikap, keyakinan, dan pandangan hidup);

2. Psikologi, meliputi psikologi pengarang, psikologi pembaca, dan psikologi terapan;

3. Keadaan lingkungan di sekitar pengarang (seperti : politik, ekonomi, dan sosial);

4. Pandangan hidup suatu bangsa (ideologi) ; dan

5. Karya sastra atau karya seni lainnya (2000:24).

Biografi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono



Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.


Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).

Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).

Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.

Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit.

Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon di Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum dalam berbagai operasi militer. Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian sekembali ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur.

Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika bertugas di Mabes TNI-AD, itu SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Dari tahun 1982 hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985. Pada saat bersamaan SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)

Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Lalu ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993).

Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat menjadi Komandan Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad (1993-1994) bersama dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian

Asal Usul Burung Cenderawasih

 Sejarah Cenderawasih. Burung Cenderawasih dapat Anda temukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Jenis burung ini merupakan anggota famili famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes, dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung cendrawasih mulai dari Cendrawasih Raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cendrawasih Paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung pada 430 gram.

Masyarakat di Papua sering memakai bulu cendrawasih dalam pakaian dan adat mereka, dan beberapa abad yang lalu bulu itu penting untuk dibuat topi wanita di Eropa. Perburuan untuk mendapat bulu dan perusakan habitat menyebabkan penurunan jumlah burung pada beberapa jenis ke tingkat terancm; perusakan habitat karena penebangan hutan sekarang merupakan ancaman utama.

Perburuan burung cendrawasih untuk diambil bulunya untuk perdagangan topi marak di akhir abad 19 dan awal abad 20 (Cribb 1997), namun sekarang burung-burung itu dilindungi dan perburuan hanya dibolehkan untuk kebutuhan perayaan dari suku setempat. Dalam hal Cendrawasih Panji, disarankan mengambil dari rumah sarang burung Namdur. Tatkala Raja Mahendra dari Nepal naik tahta pada tahun 1955, ternyata bulu burung cendrawasih pada mahkota kerajaan Nepal perlu diganti. Karena larangan perburuan, penggantian akhirnya diperbolehkan dari kiriman yang disita oleh hukum Amerika Serikat.

Pengertian Drama


Arti Definisi / Pengertian Drama Dan Jenis / Macam Drama - Pelajaran Bahasa Indonesia
Wed, 26/03/2008 - 1:06am — godam64

Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.

Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.

1. Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.

2. Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.

Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :

1. Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.

2. Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.

3. Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.

4. Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.

5. Lelucon / Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.

6. Operet / Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.

7. Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.

8. Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.

9. Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.

10. Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.
ilmu pengetahuan:

Pengertian Sastra


Sastra (Sansekerta शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata “sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang termasuk kedalam kategori Sastra adalah :
Novel
Cerita / Cerpen (tertulis / lisan)
Syair
Pantun
Sandiwara / Drama
Lukisan / Kaligrafi
Sastra Nusantara
Sastra Bali
Sastra Batak
Sastra Bugis
Sastra Indonesia (Modern)
Sastra Jawa
Sastra Madura
Sastra Makassar
Sastra Melayu
Sastra Minangkabau
Sastra Sasak
Sastra Sunda
Sastra Lampung
Sastra Barat
Sastra Belanda
Sastra Inggris
Sastra Italia
Sastra Jerman
Sastra Latin
Sastra Perancis
Sastra Rusia
Sastra Spanyol
Sastra Yunani
Sastra Asia
Sastra Arab
Sastra Tiongkok
Sastra Ibrani
Sastra India Modern
Sastra Jepang
Sastra Parsi
Sastra Sansekerta